Selengkapnya dengarkan di sini:
https://www.facebook.com/watch/?v=2090661657776377
Pada Januari 1995, wartawan Ranesi (Radio Nederlands bahasa Indonesia), Aboeprijadi Santoso mewawancarai Tgk. Hasan Tiro. Kala itu di sela-sela sebuah konferensi internasional di Den Haag, Belanda.
Wajahnya angker, tegar, tapi berbicara jelas. Bagi Hasan Tiro, setiap perjuangan harus bertumpu pada kekuatan sendiri. Aceh adalah korban agresi Jawa yang ‘berkedok Indonesia’ katanya bernada marah. “Kemerdekaan harus kita pertahankan sendiri, atau rebut sendiri”.
“Untuk perkara ini, saya mengharapkan banyak dari saya sendiri, dari bangsa Aceh sendiri, dan dari bangsa-bangsa lain. Tiap-tiap perjuangan mengharapkan kemenangan, lekas atau tidak lekas.”
“Melalui cara apa?” tanya wartawan Ranesi.
“Dengan jalan apa saja.”