Timor Leste

42 Tahun yang lalu Timor Leste memproklamasikan kemerdekaan

Facebook | Tue, Nov 27 2017

Written by Aboeprijadi Santoso · 26 sec read >
Photo: Michael Richardson

28 Nov. 1975 Timor Leste memproklamasikan kemerdekaan.

Sembilan hari kemudian Indonesia menyerbu dan menganeksasinya. Empatpuluhdua tahun kemudian publik di Indonesia masih mengaku kita “kehilangan” wilayah – kayak maling ayam mengaku kehilangan ayam curiannya; bahkan menolak mengakui bhw kita pernah menjadi negara penjajah. Sejak itu doktrin ‘NKRI Harga Mati’ jadi hegemonik – meski pun konstitusi RI mengakui hak kemerdekaan setiap bangsa.

“Saya bukan ragu-ragu, tapi mata saya memandang laut. Dan telinga saya mengarah ke udara. (Siapa tahu) kalau kalau tentara Indonesia datang menyerbu.”

Demikian Francisco Xavier do Amaral berkisah kepada Radio Nederland (1995) ketika menceritakan momen-momen saat dia, pada 28 November 1975 pukul 10 malam, membacakan proklamasi kemerdekaan RDTL, Republik Demokratik Timor-Leste.

Artikel: Xavier do Amaral: Presiden Sepuluh Hari Timor Timur

Artikel: Xavier do Amaral – Forgotten Founder of Independent Timor Leste

Written by Aboeprijadi Santoso
Independent Journalist in the Fields of Anthropology, Political History, Political Science and Social History. Formerly with Radio Netherlands. Profile

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *